Minggu, 13 November 2011

Misteri Fenomena Kimia Dalam Kehidupan

Dalam ilmu Kimia, kita mengenal istilah unsur dan senyawa. Unsur adalah zat tunggal seperti H (Hidrogen), O (Oksigen), Na (Natrium), Cl (Chlor), C (Carbon), N (Nitrogen) dan lain-lain. Hingga saat ini kita mengenal 117 unsur yang ada di dunia.

Senyawa adalah zat yang terbentuk dari beberapa unsur, seperti Air. Air terbentuk dari unsur Hidrogen (H) dan Oksigen (O) yang dalam rumus Kimianya ditulis H2O. Contoh senyawa lainnya adalah garam dapur, yang terbentuk dari unsur Natrium (Na) dan Chlor (Cl), dengan rumus Kimia NaCl. Sianida juga merupakan sebuah senyawa yang tersusun dari unsur C (Carbon) dan N (Nitrogen), sehingga rumus kimia Sianida adalah CN.

Ada yang sangat unik bin ajaib dari fenomena Kimiawi tersebut. Setiap hari anda mengkonsumsi garam dapur, bukan? Bagaimana rasanya jika anda makan sayur tanpa garam? Apa yang unik dari penciptaan garam dapur ini? Coba simak baik-baik tentang cipataan Tuhan yang satu ini:

Garam dapur, ternyata terbentuk dari unsur-unsur yang sangat berbahaya! Inilah salah satu keajaiban dunia yang patut kita renungkan. Garam dapur (NaCl) adalah sebuah senyawa yang terbentuk dari unsur Natrium (Na) dan unsur Chlorida (Cl). Kalau kita lihat satu per satu, Natrium adalah suatu unsur yang berbahaya. Sangat eksplosif, kena air sedikit saja bisa meledak dan mengeluarkan api. Sedangkan Chlor (Cl) dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun.

Ringkasnya, Natrium adalah zat yang sangat berbahaya. Chlor juga zat yang sangat berbahaya. Tapi setelah keduanya bersatu membentuk Natrium Chlorida, maka kedua sifat buruknya (membakar dan beracun) musnah! Bahkan Natrium Chlorida (garam) adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai penyedap rasa.

Jika garam dapur adalah zat berguna yang dibentuk oleh dua zat yang berbahaya, maka sebaliknya terjadi pada Sianida. Sianida (CN) adalah racun yang terbentuk dari Carbon (C) dan Nitrogen (N). Carbon (arang) adalah zat yang berguna untuk proses pemurnian dalam dunia industri, dan digunakan untuk mbakar sate di Warung Sate Tegal. Nitrogen juga merupakan zat yang sangat berguna dalam dunia medis, bahkan sekarang digunakan untuk mengisi ban mobil anda agar lebih stabil. Anehnya, Carbon (C) dan Nitrogen (N) yang keduanya adalah zat yang berguna, tapi ketika keduanya bersatu membentuk Sianida (CN) maka daya gunanya mendadak sirna, dan muncul sifat baru yang berbahaya. Sianida (CN) adalah racun.

Sebuah misteri Kimia yang menakjubkan. Lalu apa hikmah di balik misteri Kimia yang unik ini?
Inilah keajaiban dunia yang telah Tuhan ciptakan untuk manusia pahami.

Minggu, 06 November 2011

Unsur Kimia yang Berbahaya Jika Direaksikan dengan Air

Unsur kimia di dunia ini sangat beragam, tetapi perlu kita ketahui ada beberapa unsur kimia yang berbahaya jika bereaksi dengan air. Berikut ini unsur kimia yang sangat reaktif beserta videonya yang menakjubkan.

1. Cesium
Logam Cesium sangat reaktif dan sangat piroforik. Selain memicu secara spontan di udara, cesium bereaksi eksplosif dengan air bahkan pada temperatur rendah, lebih dari yang lainnya dalam anggota kelompok pertama dari tabel periodik. Reaksi dengan air padat terjadi pada temperatur serendah -116 °C (-177 °F). Karena reaktivitas tinggi, logam ini diklasifikasikan sebagai bahan berbahaya. Disimpan dan dikirim dalam hidrokarbon jenuh kering seperti minyak mineral. Sifat kimia caesium serupa dengan logam alkali lainnya, tetapi lebih mirip dengan rubidium. Beberapa perbedaan kecil timbul dari kenyataan bahwa ia memiliki massa atom yang besar dan lebih elektropositif daripada yang lain (non-radioaktif) logam alkali. Cesium merupakan unsur yang paling elektropositif diantara unsur kimia yang stabil.



2. Kalium atau Potassium
Kalium harus dilindungi dari udara ketika penyimpanan untuk mencegah disintegrasi logam dari oksida dan hidroksida korosi. Seringkali sampel dimasukkan ke dalam media hidrokarbon yang tidak bereaksi dengan logam alkali, seperti minyak mineral atau minyak tanah. Seperti logam alkali lain, kalium sangat bereaksi dengan air, menghasilkan hidrogen. Sangat bereaksi daripada lithium atau natrium dengan air, dan cukup eksoterm untuk membentuk gas hidrogen.


3. Natrium atau Sodium
Dibandingkan dengan logam alkali lainnya, natrium umumnya kurang reaktif daripada kalium dan lebih reaktif dari lithium, sesuai dengan "hukum periodik": Misalnya, reaksi mereka dalam air, gas klor, dll. Natrium bereaksi secara eksoterm dengan air: potongan berukuran kecil akan memantul di permukaan air sampai mereka habis bereaksi, sedangkan potongan besar akan meledak. Natrium bereaksi dengan air pada suhu kamar. Jika sepotong natrium bereaksi cukup besar. Reaksi dengan air menghasilkan sangat banyak sodium hidroksida (NaOH) dan gas hidrogen sangat mudah terbakar. Ketika dibakar di udara, natrium membentuk natrium peroksida (Na2O2).



4. Litium
Seperti logam alkali yang lainnya, litium memiliki satu elektron valensi yang mudah dilepas untuk membentuk kation. Karena itu, litium adalah konduktor yang baik untuk panas dan listrik serta elemen yang sangat reaktif, meskipun kurang reaktif daripada logam alkali lainnya yang lebih sangat reaktif. Logam litium cukup lunak untuk dipotong dengan pisau. Ketika dipotong, ia memiliki warna putih keperakan yang cepat berubah menjadi abu-abu akibat oksidasi. Meskipun memiliki salah satu titik leleh terendah di antara semua logam (180 °C), namun memiliki titik leleh tertinggi dari logam alkali lainnya.



Pesan dari saya selalu berhati-hatilah terhadap unsur kimia jika kita melakukan percobaan kimia di laboratorium atau dimana pun Anda melakukan percobaan.

Pentingnya Unsur Logam dalam Tubuh Kita


Sebagai makhluk hidup, kita terdiri dari, secara kimiawi, kebanykan senyawa organik seperti protein, asam nukleat, karbohidrat, vitamin dan sejenisnya. Senyawa organik terdiri dari atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Sejumlah senyawa organik juga bisa mengandung sulfur (S) atau fosfor (P).
Dapatkah kita hidup dengan baik hanya dengan senyawa organik? Kebanyakan orang-orang tahu bahwa jawabannya adalah tidak. Tulang dan gigi kita terbuat dari senyawa kalsium (Ca), yang tergolong “zat anorganik”. Darah mengandung besi (Fe), sebuah unsur anorganik. Semua orang tahu bahwa kita membutuhkan garam (natrium khlorida, NaCl) meski mereka tidak tahu mengapa. Bahkan, sekitar 30 unsur diketahui sangat dibutuhkan untuk menjalankan fungsi makhluk hidup yang layak.
Seperti yang telah kita ketahui, hanya ada 100 unsur saja yang ada di alam ini, dan satu pertiga dari unsur tersebut sangat penting bagi makhluk hidup. Unsur yang penting di antaranya adalah (selain yang sudah disebutkan): magnesium (Mg), silikon (Si), kalium (K), mangan (Mn), kobal (Co), tembaga (Cu), seng (Zn), molibdenum (Mo), iodin (I), selenium (Se), nikel (Ni), dan boron (B). Sebuah bidang penelitian baru kini sedang dikembangkan, yang mempelajari peranan unsur-unsur yang berbeda ini dan peranan senyawanya dalam sistem biologis, ilmu ini disebut “kimia bioanorganik”.