Pengisian lensa kontak dengan vitamin E dapat mengubah cakram polimeris kedalam alat pengiriman obat. Lensa tersebut, yang dikembangkan oleh insinyur kimia pada University of Florida, secara dramatis memperbesar jumlah waktu bagi mata untuk terekspos pada pengobatan ophthalmic—dari tetes mata yang memakan waktu beberapa menit, pada akhir – akhir ini dalam penggunaannya, hingga memakan waktu sebulan dengan teknologi baru ini – yang kemudian meningkatkan keampuhan obat tersebut.
Pekerjaan ini dipresentasikan pada hari Rabu siang pada pertemuan nasional ACS si San Francisco selama sesi dari Division of Polymer Chemistry.
Anuj Chauhan, Cheng-Chun Peng, dan Jinah Kim menciptakan suatu lensa dengan memasukan lensa kontak komersil pada larutan vitamin E lalu menambahkan suatu obat, seperti perawatan timolol pada glaukoma atau antifungal persenyawaan fluconazole. Vitamin hidrophobis menciptakan hambatan – nano didalam lensa tersebut yang membuat suatu jalur zig – zag bagi pengobatan hidrophilis. Dibandingkan dengan lensa biasa, vitamin yang diberikan pada lensa kontak memperluas pelepasan obat dengan suatu faktor sekitar 100.
Penambahan vitamin E pada lensa memperbesar ukurannya lebih sedikit dan sedikit mengurangi permeabilitas oksigennya, namun tidak juga hal ini cukup signifikan guna membuat lensa tersebut tidak nyaman, kata Chauhan pada C&EN. Pada sisi plus – nya, vitamin merintangi sinar ultraviolet yang berbahaya, menyediakan perlindungan tambahan bagi mata. Para peneliti berharap mendapatkan beberapa lensa untuk percobaan bagi manusia dalam beberapa tahun mendatang.
Sumber : www.chem-is-try.org