Sabtu, 12 Januari 2013

Belajar Kimia Menarik Jika Dihubungkan Dengan Kehidupan


BELAJAR KIMIA MENARIK JIKA DIHUBUNGKAN DENGAN KEHIDUPAN
            Seseorang itu akan belajar dan menyimak materi pelajaran dengan seksama ketika tahu bahwa yang sedang dipelajarinya ada hubungan dengan kehidupannya. Hal ini banyak diungkap dalam berbagai teori belajar, diantaranya teori belajar Bruner. Oleh karena itu belajar kimia itu akan menarik jika kita mampu menghubungkan dengan kehidupan kita sendiri. Perhatikan beberapa contoh berikut ini :
1.      Ketika kita mempelajari reaksi netralisasi antara asam dengan basa, maka kita dapat mencoba mengaitkan peristiwa netralisasi asam lambung (HCl) oleh obat maag yang mengandung senyawa basa (Mg(OH)2 atau Al(OH)3)). Jadi, orang yang sakit maag, produksi asam lambung berlebihan, sehingga menyebabkan iritasi pada permukaan dalam lambung. Oleh karena itu agar tidak merasakan perih karen iritasi tersebut, sebelum makanan masuk, lambung harus dinetralkan terlebih dahulu.
2.      Prinsip netralisasi ini dapat diterapkan pada berbagai peristiwa, misalnya ketika kita tersengat tawon dapat diobati dengan mengoleskan cuka, karena sifat racun tawon adalah basa. Sebaliknya jika tersengat lebah kita obati dengan soda atau sabun, karena racunnya bersifat asam.
3.      Ketika mempelajari konsep pH, kita dapat mengaitkan dengan pertanyaan mengapa produk sabun untuk kulit harus mempunyai pH seimbang. Dengan demikian konsep pH yang sulit tetap akan dipelajari serius karena ada kaitannya dengan kehidupannya.
4.      Ketika mempelajari tentang penurunan titik beku pada konsep sifat koligatif larutan, kita dapat menghubungkan dengan pembuatan es krim yang ditambah garam dengan tujuan untuk mempertahankan agar es krim sulit mencair.
5.     Ketika kita mempelajari tentang senyawa yang terbentuk dari unsur-unsur golongan halogen, maka kita pasti mempelajari senyawa NaCl. Senyawa NaCl dalam kehidupan sering dihubungkan dengan iodium yang dikenal dengan garam beryodium. Konsep ini akan menarik jika dihubungkan dengan pertanyaan ”benarkah garam beryodium membuat seseorang yang mengkonsumsi menjadi pintar?” seperti iklan di televisi.
6.     Ketika kita mempelajari senyawa golongan aldehid, kita dapat menghubungkan dengan formalin yang isunya marak pada tahun lalu.
                 Ketika kita mempelajari konsep protein yang salah satu bentuknya dalam tubuh kita berupa hormon, kita dapat menghubungkan dengan pertanyaan ”mengapa kita tidak boleh berpacaran di tempat yang sepi?” yang dapat dijelaskan dengan konsep ini. Coba kawan-kawan cari apa alasannya? hahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar